
Raksasa media sosial Facebook berencana menerbangkan pesawat tak berawak atau drone yang difungsikan sebagai piranti penyedia layanan internet.
Insinyur Facebook yang memimpin proyek ini, Jay Parikh, mengatakan bahwa skema ini masih dalam tahap awal.
"Pesawat ini belum terbang, tapi diharapkan sudah berada di angkasa sebelum akhir tahun," ungkap Parikh.
Ia mengatakan Facebook berambisi untuk menghubungkan orang-orang dengan internet karena data memperlihatkan 75 persen populasi dunia belum bisa mengakses internet.
Pesawat tak berawak Facebook diberi nama Aquila 1 yang dibuat di Somerset, Inggris, dan akan dikirim ke lokasi rahasia untuk diuji coba.
Skema Google
Rentang sayap drone ini lebih panjang dibandingkan pesawat Boeing 737 dan "tampak sama sekali berbeda" karena tidak punya ruang bagi penumpang atau pilot.
Facebook ingin pesawat tak berawak ini bisa terbang terus-menerus selama tiga bulan, tantangan yang tidak mudah karena rekor terlama saat ini hanya dua pekan.
Rencananya layanan internet secara simultan dikirim oleh jaringan beberapa drone yang mengudara bersamaan di angkasa.
Selain Facebook, Google juga memiliki skema serupa dengan layanan internet yang bersumber dari balon-balon udara.
Dalam proyek ini, Google antara lain telah menggandeng penyedia layanan seluler di Indonesia.
ConversionConversion EmoticonEmoticon